7 tahun berlalu sejak postingan terakhir

Terakhir nulis di blog tanggal 10 maret taun 2014.. bertepatan sama ulang taun saya yang ke 24, sekarang umur saya sudah mau 32 taun. sudah sangat lama sekali.. dan sudah banyak sekali hal yang terjadi sejak saat itu. Keadaanpun sudah berubah.. apa yang saya cita-citakan ternyata tidak semuanya berjalan seperti yang saya mau..

dan hari ini di tulisan yang sama, saya masih berharap kalau umur saya masih 27 tahun.. hehe..

tidak terasa sudah setengah umur manusia saya lewati tanpa ada suatu pencapaian yang berarti..

sebenarnya ketika saya membaca postingan saya yang sebelum ini saya cukup malu karena saya sadar pada saat itu saya masih alay, ngomongnya masih gw elu meski gak ada yang baca, dan saya menuliskan nilai rupiah secara gamblang di blog yang bisa di baca semua orang. Tapi tidak apa apa, namanya juga manusia, ada proses berkembang dan berubah untuk membentuk jati diri. Saya malu, tapi itulah saya pada saat itu yang labil, reaktif, dan berakal pendek..

Tulisan kali ini sedikit mengulas tulisan sebelumnya saja,,

dari bawah dulu, tentang masuk HAKI.. saya sampai sekarang belum masuk HAKI. Tapi saya skrg alhamdulillah sudah masuk PII dan sudah lulus kuliah profesi insinyur. Saya juga baru ujian sertifikasi ahli madya bangunan gedung. Mungkon sedikit beda sama rencana,, tapi ya beginilah jadinya.. tidak tercapai tapi ada hal lain yg bisa saya gapai..

Tentang asmara, alhamdulillah saat ini sudah menikah. Menikah dengan wanita yang saya inginkan. Proses yang sangat cepat sampaii sampai saya gak sadar seperti apa tapi bulan januari 2017 akhirnya saya menikah dan saat ini sudah punya 1 anak. Membangun keluarga merubah segalanya bagi saya. Saat ini sudah tidak ada tujuan pribadi, tapi sudah lebih ke bagaimana agar keluarga saya bisa bahagia, bisa hidup dengan layak dan anak anak saya kelak punya masa depan yang cerah. Pola fikir yang dipaksa berubah menjadi lebih bijaksana, perilaku pun mulai dijaga supaya anak tidak mendapatkan contoh yang buruk. Bahkan sifat buruk pemalas dan malas bicara pun saya coba hilangkan supaya tidak menyusahkan istri saya. Mungkin ini adalah proses tolak balik saya menjadi seperti sekarang ini. Tidak terlalu reaktif dan tidak terlalu menggebu gebu, saya lebih menikmati jalannya hidup dengan segala ceritanya..

tentang agama, mgkin saya adalah orang yang merugi dalam hal ini. bisa dibilang sangat sedikit sekali perubahan dan peningkatannya. Sholat subuh yang masih suka kesiangan, dan amalan amalan lain yang mgkin tidak ada peningkatannya. Semoga kedepannya saya bisa lebih baik dengan dorongan harus menjadi imam dan orang tua yang baik bagi anak dan keluarga saya.

Pekerjaan,, sepertinya hidup saya sejak saat itu hanya di isi dengan bekerja. Saya bukannya mendominasi dalam pekerjaan, tapi malah pekerjaan yang mendominasi dalam hidup saya. Saya merasa diantara bangga dan bingung untuk hal satu ini. Saya merasa waktu saya untuk bekerja terlalu berlebihan dan menghilangkan waktu saya yang lain terutama untuk keluarga dan orang tua. Saya mgkin dalam posisi yang cukup baik saat ini, dimana saya pingin tetap di posisi saat ini. Untuk naik ke tingkat lebih tinggi saya merasa seperti tidak siap, terlalu banyak godaanya dan tantangannya. Kemampuan beradaptasi yang saya punya seperti belum siap dan menolak. Hidup di dunia kontraktor seperti kebanyakan orang bilang itu ya seperti kebanyakan orang bilang, dan gaya hidupnya sebenarnya membuat saya tidak terlalu nyaman ntah kenapa. Saya seperti menjadi orang asing di rumah saya sendiri. Tapi untuk keluar rumah, saya juga belum siap. Mungkin persiapan yang harus saya siapkan dari sekarang.

Pencapaian keluar negeri, alhamdulillah Allah kasih saya kesempatan untuk melihat ciptaanya di belahan dunia lain, mgkin sudah ada 6 negara yg sudah saya kunjungi. Meski saya masih ingin, tapi saya sudah merasa cukup untuk hal ini. Saya tidak menemukan apa apa disana. Sama saja seperti disini, hanya bahasa, orang, dan situasinya yang berbeda. Mungkin karena saya tidak hidup disana, saya hanya berkunjung saja jadi tidak bisa mendapatkan pelajaran apa apa.. 

Masalah finansial, sederhana saja. Alhamdulillah apapun yang Allah titipkan pada saya, saya terima, insyaa Allah akan saya jaga dan saya gunakan dengan bijaksana.

Masalah pencapaian,, sepertinya perspektif saya tentang pencapaian sudah berubah. Bukan lagi tentang harta, tahta atau wanita. Pencapaian saya mgkin lebih ingin menjadi manusia yang berguna dan bermnfaat bagi semua orang. Pencapaian yang tidak akan pernah tercapai. Tapi seperti itulah saya memaknai hiidup ini. Normatif memang, sulit untuk dipahami dan dicapai. Dimulai dari diri sendiri yang tidak ingin menjadi beban siapapun dan menyusahkan siapapun, lalu menjadi manusia yang bisa menjaga keluarga dan orang tua dari kehidupan yang berat ini, baru berusaha bermanfaat untuk yg lainya, untuk saudara, teman, perusahaan, negara, terutama agama. Saya tidak tau akan seperti apa kedepannya, saya hanya ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan memenuhii tujuan Allah menciptakan manusia ke dunia ini.

Tentang umur yang sudah setengah umurnya manusia,, apa bisa dikata. Saya cm pengen sebanyak banyaknya membawa bekal untuk di akhirat kelak. Menjadi manusia bermanfaat dan hidup dengan tenang seperti air yang mengalir. Tidak banyak drama dan tenang. Semoga saya bisa menghindari semua hal hal yang dapat menciptakan permasalahan. Sesederhana itu sih.. apabila saya mati nanti, saya harap keluarga saya tetap bisa hidup dengan baik dan juga membawa harapan saya untuk menjadi manusia yang berguna bagi alam ini. Dan saya harap ada manfaat yg bisa dirasakan seseorang ini dari setitik waktu hidup yang saya jalani.

Sebenarnya saya lelah.. tetapi keluarga saya memberikan saya semangat untuk tetap memandang kedepan. Sayapun sebenarnya sudah tidak terlalu menggebu gebu lagi, apapun takdir yang Allah siapkan akan saya terima dengan lapang dada.

Hal lain yang ingin saya tulis adalah tentang menjadi pemimpin, saya tidak tau kenapa banyak sekali manusia yang ingin jadi pemimpin. Pemimpin proyek, pemimpin perusahaan, pemimpin daerah, pemimpin negara dan pemimpin lain lainya. Padahal beban tanggung jawabnya berat sekali, dan sarat akan berbagai kepentingan. Allah SWT pun akan meminta pertanggung jawaban akan apa yg kita pimpin kelak. Keinginan saya menjadi pemimpin mungkin hanya tersisa 15%-25% saja dari saat itu beberapa tahun yg lalu. Saya sadar diri.. dengan sistem seperti ini dan cara kerja seperti ini.. menjadi pemimpin belum tentu menjadikan saya manusia yang bermanfaat bagi banyak orang. Malah bisa jadi saya bisa menjadi orang yg menyusahkan banyak orang. Semoga saya bisa menemukan jalan lain untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan mati dengan tenang.

Pesan saya untuk saya dimasa mendatang :

Umurmu sudah tidak muda lagi, fokuskan fikiranmu untuk mengejar ridho Allah SWT dan bekal akhirat. Kalau memang duniawi masih kamu kejar,, niatkan yang iklash,, jangan keblinger sama hal yang fana.. salam untuk anak anakmu nanti, semoga mereka menjadi anak soleh dan solehah yang bisa berguna bagi agama dan bangsa ini

Terimakasih sudah hidup sampai sejauh ini :)

dari kamu beberapa tahun yang lalu.






Comments